uluwatu kecak dance

Kawasan Wisata Pura Uluwatu

Apa saja yang anda bisa temukan dikawasan wisata Pura Uluwatu?

Kawasan wisata Pura Uluwatu

Kawasan wisata Pura Uluwatu

Kawasan wisata Pura Uluwatu terdiri dari : Lahan Parkir yang cukup luas untuk menampung kendaraan umat Hindu yang hendak bersembahyang kepura ini ataupun kendaraan pariwisata yang mengunjungi kawasan ini. Lahan parkir yang terletak disisi sebelah timur kawasan ini juga dibangun beberapa kios pedagang yang dikelola oleh Desa Pecatu. Pada Deretan kios ini dapat anda temukan pedagang yang menjual makanan dan minuman mapun barang-barang souvenir yang dapat anda pakai sebagai oleh-oleh ketika pulang dari liburan. Untuk memasuki kawasan Pura Uluwatu kita harus untuk berjalan kaki ± 100 Meter dari parkir sebelum mencapai anak tangga pertama dari Pura Uluwatu. melewati kawasan hutan yang sering disebut dengan nama alas kekeran. Setelah berjalan kurang lebih 10 menit anda akan melihat sebuah pura yang teletak paling bawah disebelah tangga utama yang merupakan Pura Penyawang Jurit Uluwatu yang dibangun untuk mengantisipasi lonjakan kedatangan umat Hindu yang biasanya sangat padat pada saat upacara berlangsung. Pura Penyawang Jurit Uluwatu dibangun dengan lebih luas dari Pura Jurit yang sejatinya berada di atas, hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para agar dapat dengan leluasa bersembahyang tanpa harus berdesak-desakan.

Setelah melewati Pura Penyawang Jurit Uluwatu anda akan diajak menyusuri anak tangga yang berjumlah kurang lbih 60 anak tangga untuk mencapai areal luar pura, di sisi paling luar Pura Uluwatu setelah anda sampai pada anak tangga paling atas maka disisi kanan anda akan temukan sebuah bangunan yang disebut Bale Perantenan atau Balai Peristirahatan. Bangunan panjang ini sebagian dipakai sebagai dapur suci untuk kegiatan memasak makanan selama upacara berlangsung dan disisi lain dimanfaatkan sebagai pos jaga oleh pecalang atau petugas yang bertugas mengawasi keadaan pura. Selain itu disisi ini juga berdiri Bale Kulkul yaitu sebuah bale tinngi yang menyerupai sebuah menara yang dipakai untuk menggantungkan Kulkul yaitu sebuah alat komunikasi sederhana yang terbuat dari kayu dan hanya dibunyikan pada saat upacara-upacara besar saja.

Jika anda menoleh ke kanan Setelah mencapai anak tangga paling atas maka pada sisi ini juga akan anda temukan sebuah bangunan yang disebut Bale Gong yaitu sebuah bangunan yang dulu diperuntukkan sebagai tempat para penabuh alat music gamelan, disamping bangunan ini anda akan menemukan anak tangga yang menghubungkan sisi luar pura dengan Pura Juri Uluwatu. Pura Jurit Uluwatu merupakan pura pertama yang harus dikunjungi oleh para umat Hindu yang akan bersembahyang ke Pura ini. Di Pura ini konon juga dipakai oleh Dang Hyang Niratha yang merupakan seorang pendeta suci dari tanah jawa untuk moksa atau bersatu dengan Tuhan. Banyak cerita yang berkembang dimasyarakat Hindu Bali bahwa di pura inilah kilatan cahaya yang muncul dari tubuh beliau melesat ke angkasa seiring dengan menghilangnya tubuh sang pendeta.

Setelah melewati Pura Jurit Uluwatu anda akan melewati sisi tengah pura yang sering disebut dengan Jaba Tengah, disisi kanan pada halaman luas yang memanjang ini anda akan melihat sebuah bangunan yang disebut Bale Gong atau balai tempat para penabuh gamelan berada selama upacara berlangsung. Sedangkan pada sisi kirinya pada bagian yang agak tinggi adalah tempat dimana terdapat sebuah bak besar penampungan air suci yang biasanya dipakai sebagai air tirtha, konon bak penampungan ini tidak pernah kering sekalipun dimusim kemarau.

Diujung depan halaman terdapat sebuah gapura besar yang dipercaya merupakan hasil kerajinan seni pahat di abad ke XI, bangunan gapura ini disebut dengan Candi Kurung dan dipercaya merupakan warisan kebudayaan yang tidak ternilai harganya dari abad tersebut. Candi Kurung menghubungkan antara sisi tengah / Jaba tengah pura dengan pura utama yang disebut Pura Dalem Uluwatu, Pura Dalem Uluwatu ini berada pada ujung batu karang yang menjorok ketengah lautan. Ketika baru memasuki areal dalem pura, anda akan melihat sebuah susunan batu cadas yang sengaja tidak dihilangkan dimana anda dapat temukan patung Dewa Tri Murti (Brahma, Wisnu, Ciwa). Dan bangunan pokok yang berupa meru tumpang tiga tempat memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Rudra.

Untuk kembali ke luar, anda harus melewati kembali sisi tengah atau jaba tengah pura kemudian mengambil jalan keluar yang menyusur pinggiran tebing dimana anda akan disuguhi hamparan laut yang merupakan Samudera Hindia dan susunan tebing yang begitu indah disepanjang sisi kawasan ini. Menuruni beberapa anak tangga anda akan melihat sebuah bangunan besar berupa wantilan tempat para umat beristirahat, bangunan ini juga dimanfaatkan oleh Tari Kecak Uluwatu untuk pentas jikalau stage utama tidak dipakai karena hujan.

Setelah melewati wantilan ini anda bisa langsung saja kembali menyusuri jalan untuk kembali ke areal parkir, namun jika anda mempunyai sedikit lebih waktu akan sangat disayangkan jika anda tidak menyusuri pinggiran tebing dikedua sisi yang ada dimana telah ditata dengan jalan setapak  dan sering dimanfaatkan untu melakukan trekking dengan menyusuri pinggiran tebing kawasan ini. Selain itu tentunya akan sangat saying jika anda melewatkan pementasan Tari Kecak Uluwatu atau yang dikenal oleh para bule dengan sebutan Uluwatu Kecak Dance yang pentas setiap jam 18:00 sore harinya. Sambil menonton Tari Kecak Uluwatu anda dapat menyaksikan pemandangan alam sekitar dari tempat duduk anda. Stage yang dibangun dengan konsep terbuka ini memungkinkan anda melihat alam sekitar, tebing, lautan dah bahkan Pura Uluwatu yang Nampak dari kejauhan serta momen dimana matahari akan kembali keperaduanya atau lebih dikenal dengan sebutan sunset.

Cerita Tari Kecak Uluwatu

Cerita Tari Kecak Uluwatu

Cerita Tari Kecak Uluwatu

Uluwatu Kecak Dance atau oleh wisatawan domestik lebih dikenal dengan nama Tari Kecak Uluwatu adalah sebuah perkumpulan kelompok seni masyarakat Desa Pecatu, Denpasar-Bali. Desa paling ujung selatan dari pulau Bali ini merupakan sebuah desa yang sangat terkenal dengan objek wisata andalan yaitu Pura Uluwatu, desa ini juga terkenal dengan tempat dimana banyak hotel & fasilitas wisata berada. Lokasi yang sangat strategis dengan keindahan alam yang luar biasa membuat desa ini dipilih oleh para investor untuk menanamkan modal usahanya, contohlah Bulgari Hotels & Resorts, Bali, Alila Villas Uluwatu, The Istana, Tirtha Bali, The Edge, The Khayangan estate dan masih banyak lagi hotel maupun wedding venue yang dapat and temui di desa satu ini.

Uluwatu Kecak Dance dipentaskan disebuah panggung terbuka/outdoor yang berbentuk lingkaran tepat disebelah Pura Uluwatu. Pemandangan tebing yang begitu sangat mempesona ditambah dengan panorama sunset yang begitu indah membuat tempat ini menjadi sangat terkenal bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Pertunjukkan tari kecak uluwatu menjadi sangat spesial selain karena dipentaskan dikawasan yang begitu sakral bagi umat Hindu di Bali, juga karena posisi stage atau panggung tempat pertunjukan berlangsung juga sangat spektakuler. Stage yang dibangun dengan kapasitas ± 1400 orang ini siap memberikan anda sebuah pemandangan sore yang sangat menakjubkan, dimana diatas tebing yang menjorok ke tengah laut, kurang lebih 150 meter dari permukaan laut berdiri kokoh sebuah pura yang memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi yaitu Pura Uluwatu yang dibangun pada abad ke XI. Disamping kanan dan kiri pura,mata anda akan dimanjakan oleh pemandangan tebing yang begitu indah menambah kekaguman kita kepada Tuhan sang pencipta. Tingkah polah para kera yang hidup bebas & liar disekitar pura juga akan menjadi hal yang sangat menarik untuk anda amati, hanya perlu berhati-hati untuk tidak terlalu dekat dengan kera-kera tersebut karena terkadang dengan sifat binatangnya mereka suka mencuri sesuatu yang dianggap menarik sperti topi, kacamata, atapun anting.

Cerita Ramayana dipilih oleh Tari Kecak Uluwatu untuk menjadi lakon atau cerita pementasan, diceritakan seorang Raja yang begitu sangat bijaksana bernama Sang Rama Dewa sedang berusaha menyelamatan permaisurinya yang bernama Dewi Sita yang diculik oleh seorang raja raksasa yang sangat jahat bernama Rahwana. Perjalanan yang panjang dan sangat berbahaya kemudian ditempuh oleh Sang Rama Dewa dengan ditemani oleh adiknya yang bernama Laksamana.

Diceritakan pula ketika Raja Rahwana menculik Dewi Sita, didalam perjalanannya dilihat oleh Sang Jatayu, seekor burung Garuda yang merupakan sahabat dari Sang Rama Dewa. Ketika Jatayu mengetahui bahwa wanita yang sedang diculik oleh Rahwana adalah permaisuri dari sahabatny yaitu Sang Rama Dewa, maka burung Jatayu pun berusaha menyelamatkan sang permaisuri. Namun karena kesaktian Rahwana melebihi Jatayu, maka Jatayu dapat dikalahkan.

Pada bagian selanjutnya diceritakan kembali perjalanan Sang Rama Dewa yang hanya ditemani oleh adiknya Laksamana kemudian bertemu dengan Sang hanoman, seorang panglima perang pasukan kera yang merupakan keponakan dari seorang raja kera bernama Sugriwa. Karena pernah merasa berhutang budi kepada sang Rama Dewa, pasukan kera yang dipimpin oleh panglima perang Hanoman dan Raja Sugriwa bersedia membantu Sang Rama Dewa untuk merebut kembali permaisurinya. Karena kesaktiannya kera putih Hanoman dapat menyusup kedalam istana Raja Rahwana dan kemudian menemui Dewi Sita. Bagimana kemudian dengan kesaktiannya, Kera Putih Hanoman kemudian membakar istana Raja Rahwana yang didalam pementasan kecak diilustrasikan dengan fire dance. Dimana Hanoman kemudian ditangkap dan dibakar oleh para prajurit Rahwana yang semuanya adalah para raksasa. Perjuangan Hanoman dalam membantu Rama Dewa untuk mendapatkan permaisurinya kembali, menjadi sebuah cerita dan tarian yang sangat menarik untuk anda nikmati. Didalam pementasan juga akan muncul beberapa karakter lain yang menarik untuk anda amati lebih dalam karena dibawakan oleh pemuda-pemudi masyarakat Pecatu yang begitu lemah gemulai dalam membawakan karakternya masing-masing.

Anda akan melihat kurang lebih 70 orang laki-laki yang membentuk lingkaran ditengah-tengah stage dimana para penari akan membawakan cerita Ramayana tersebut. Ornamen kain kotak-kotak hitam-putih yang menjadi ciri khas penari kecak membuat kesan sakral pada cerita yang dibawakan dan dapat membius ribuan penonton yang selalu memadati tempat ini. Pemakian hiasan dan ornament lain dalam pakian penari pada setiap karakternya juga akan menjadi hal yang sangat menarik untuk diamati atau sekedar di photo oleh para wisatawan.

Bukan itu saja, ketika pementasan baru berjalan kurang lebih 20 menit adalah saat dimana matahari akan kembali keperaduannya dibelakang Samudra Hindia yang membentang luas di depan stage kecak uluwatu, pemandangan lembayung senja kemerahan dan sunset yang begitu sangat romantic dapat anda nikmati tanpa harus bergeser atau beranjak dari tempat anda menonton.
Cerita kemudian ditutup dengan kalahnya Raja Rahwana yang dapat dikalahkan dengan panah sakti yang dimiliki oleh Sang Rama Dewa, dan pada akhirnya Raja Rama Dewa dapat kembali bersatu bersama permaisurinya Dewi Sita.

Uluwatu Kecak Dance

Informasi tentang Uluwatu kecak dance dari panitia

Uluwatu Kecak Dance

Uluwatu Kecak Dance

Uluwatu kecak dance adalah merupakan sebuah tarian yang terkenal di Bali. Banyak wisatawan yang datng ke Bali untuk menyaksikan berbagai keunikan di yang ada, mulai dari tarian kecak, tarian Barong, tari Pendet dan lain lain. Biasanya para wisatawan yang datang ke Uluwatu untuk menyaksikan tarian kecak dance dan matahari terbenam. Uluwatu kecak dance diadakan setelah sunset sekitar jam 6 sore hari. Wisatawan yang datang dari berbagai Negara termasuk wisatawan dari Nusantara. Biasanya musim liburan wisatawan datang bergrup dengan menggunakan paket tour Bali. Dengan panduan seorang guide menggunakan bis bis besar wisatawan bergrup akan di pandu untuk melihat obyek obyek wisata di Bali termasuk menonton kecak dance di Uluwatu.

Uluwatu kecak dance memberikan kesan yang unik dimata wisatawan karena tarian ini tidak ada duanya didunia. Dari generasi ke generasi, tarian ini diwariskan oleh nenek moyang hingga kini masih di gemari. Kini anda bisa menyaksikan tarian kecak di Uluwatu, yang diselenggarakan setiap hari. Sungguh memukau ketika kita bisa melihat keindahan matahari terbenam diikuti oleh suara cak, cak, cak yang diikuti oleh sekitar 200 orang penari.  Keindahan Pura Uluwatu meberikan nuansa keagungan Tuhan yang Maha Kuasa. Coretan coretan dilangit terbias oleh tancapan sinar matahari terbenam. Dari ketinggian diatas Bukit anda bisa melihat dengan sempurna sun set di Uluwatu.

Sejarah Uluwatu kecak dance

Tarian kecak diciptakan oleh I Wayan Limbak sekitar tahun 1930. Awalnya tarian ini adalah merupaka tarian ritual Shangyang yang merupakan tarian sacral di Bali sebelumnya. Pada jaman dahulu, penari kecak dalam melakukan tarian ini dalam keadaan tidak sadarkan diri, dalam keadaan tidak sadar, mereka mampu berkomonikasi dengan Tuhan.
Tarian kecak di populerkan oleh I Wayan Limbak dibantu oleh seorang pelukis dari Jerman bernama Walter Spies. Dengan menggunakan kain warna hitam dan putih bercorak kotak kota, dan sampai sekarang kain kotak kotak (berbentuk halaman permainan catur) menjadi aikon Bali.

Tarian Kecak Bali telah memecahkan rekor dunia ketika diikuti oleh penari yang berjumlah 5000 orang. Saat itu Bali mampu menyedot perhatian dari seluruh dunia. Tarian kecak semakin dikenal dan saat ini anda bisa saksikan di Uluwatu dan Gianyar Bali. Tarian kecak pada jaman dahulu hanya diadakan ketika diperlukan untuk ritual tertentu. Namun kini tarian ini sudah banyak di pertontonkan untuk para wisatawan yang datang ke

Tentang Apakah Cerita Uluwatu kecak dance?

Kisah cerita tentang Ramayana merupakan sebuah cerita Hindu yang mengisahkan tentang perjalanan sang Rama yang diculik istrinya oleh seorang yang sangat jahat yang bernama Rahwana. Sang Rama sosok seorang Raja yang terbuang dari kerajaan dan melakukan pengembaraan panjang melewati hutan belantara. Sang Rama atau Rama Dewa adalah sosok seorang yang baik selalu berada dijalan yang benar sehingga disukai oleh rakyat dan para pendukung yang setia, termasuk adik kandung yang selalu mengikuti  Rama kemanapun dia pergi. Ceriat Ramayan cukup Panjang, namun dalam tarian kecak dance di Uluwatu, certa dipersingkat menjadi sekitar 2 jam.

Kecak dance di Uluwatu mengisahkan secara singkat dimana Rama Dewa melakukan perjalanan di tengah hutan bersama istri dan adik kandung yang bernama Taruna laksamana, dan ketika istri Rama yang berna Dewi Shita, diculik oleh Rahwana sosok sangat jahat.

Sang Rama Dewa dibantu oleh Honoman si raja kera bersama jutaan kera kera membantu Rama Dewa untuk membebaskan Dewi Shita dari Rahwana. Hingga akhirnya Rahwana pun akirnya bisa dibunuh oleh Rama Dewa dan Dewi Shita bisa dibebaskan dari Rahwana.
Kisah ini menadi sebuah cerita yang dikenal sebagai kisah Rama Shita, menunjuka betapa setianya hubungan cinta mereka. Sampai saat ini di Bali banyak menjadikan Rama dan Shita sebagai nama usaha mereka seperti restaurant, villa, hotel dan usaha lainnya, karena terinpirasi dari cerita Ramayana. Banyak sekali yang bisa dipetik dari kisah cerita yang popular di Bali ini.

Siapakah Penyelenggara  Uluwatu kecak dance?

Banyak penyelenggara tarian kecak dance di Bali. Biasanya penyelenggara kecak di Bali dilakukan oleh perkumpulan banjar. Banjar banjar seperti di Gianyar, Tabanan dan Uluwatu. Karena biasanya kecak dance diadakan di lingkungan Pura, jadi pengelolaan tarian kecak di Bali harus mendapatkan ijin dari warga Banjar. Pemasukan dari hasil menyelenggarakan tarian kecak biasanya di kelola oleh Banjar adat di Bali.

Begitu pula Uluwatu kecak dance yang diselenggarakan oleh banjar adat desa setempat yaitu Desa Pecatu yang merupakan sebuah desa yang terkenal dengan pantai pantai di Bali. Warga desa Pecatu secara bergilir ikut daslam tarian kecak. Kelompok penari kecak dikenal dengan nama shekee Kecak. Shekee kecak dari warga desa mendapatkan sebagian keuntungan dari penyelenggara. Hal ini sangat membantu warga Desa Pecatu dalam mendapatka pemsukan.
Seperti daerah wisata lain, di daerah desa Pecatu Bali yang terletak di kawasan selatan Pulau Bali, banyak mempunyai villa villa, hotel, penginapan dan malah kost kostan dengan fasilitas lengkap seperti sebuah hotel. Iini karena Desa Pecatu mempunyai beberapa pantai yang bagus disukai oleh wisatawan. Banyak wisatawan datang ke wilayah Pecatu untuk surfing, snorkeling dan melihat sunset.

Hal inilah yang kemudian dijadikan kesempatan oleh warga desa untuk menyelenggarakan Uluwatu kecak dance. Sangat lah sempurna ketika di adakan tarian kecak di Uluwatu banyak wisatawan yang datang untuk menonton kecak di Bali. Seolah berada dibawah cakrawal yang membiaskan awan merah terpancar sinar matahari terbenam, kecak dance di Uluwatu menjadi lebih hidup.

Dimanakan Memesan Tiket  Uluwatu kecak dance?

Jika anda mau nonton Uluwatu kecak dance anda bisa dapatkan tiketnya di agen agent paket wisata Bali, baik melalui internet ataupun langsung menghubungi agent lewat telephone. Banyak penyedia jasa paket kecak dance di Bali yang bisa membantu anda.

Dapatkan harga kusus nonton Uluwatu kecak dance

Kami penyelenggara tarian kecak dance di Uluwatu memberikan harga khusus untuk anda dengan diskon 25%. Kami mempunyai kantor di Desa Pecatu, namun anda bisa tiket melalui website kami di www.uluwatukecakdance.com.  Silahkan anda pesan langsung ke panitia kami dan dapatkan harga khusus. Kami penyelenggara juga melayani pemesanan untuk group, siswa dan keluarga. Harga yang kami berikan dijamin paling murah karena tidak ada komisi yang tersembunyi. Lakukan pemesanan beberapa hari sebelumnya, hal ini untuk menghindari overbook. Jika anda melakukan pemesanan beberapa hari sebelumnya, maka panitia kami mengatur tempat duduk anda. Sedangkan jika anda pesan tiket mendadak, kami tidak menjamin ada tempat duduk tersedia, hal ini karena kami setiap hari mempunyai pengunjung yang cukup banyak.

Silahkan pastikan anda memesan tiket Uluwatu kecak dance ke panitia kami langsung untuk mendapatkan harga tiket kecak dance termurah di Bali. Dengan pelayanan ramah dan pelayanan terbaik untuk anda. Kami selalu siap memberikan service yang terbaik. Hubungi kami sekarang juga untuk mendapatkan tiket termurah Uluwatu kecak dance.