Tarian Sakral di Bali
Apakah Tari Kecak adalah Tarian Sakral di Bali?
Bagi anda yang pernah berlibur ke Bali maupun hanya sekedar mencari informasi tentang wisata di Bali, tentunya anda tidak akan asing lagi denganTari Kecak karena informasi tentang tarian ini sangatlah mudah untuk di peroleh disetiap mesin pencarian yang ada di internet dan bias any ada lam setiap informasi tentang wisata Bali di internet maka informasi tentang tari kecak pasti akan mudahan datemukan disana. Tari Kecak menjadi sangat popular bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali semenjak tarian ini dikembangkan untuk kegiatan komersial pada era Tahun 1930’an, walaupun jauh sebelumnya pada zaman kerajaan di Bali, tarian Bali hanya dapat dipertunjukan dan ditonton pada saat-saat tertentu saja yaitu pada saat kegiatan keagaaman di pura-pura diseluruh Bali.
Tari Kecak adalah jenis tarian Bali yang paling unik karena tidak diiringi oleh alat music atau gamelan, melainkan diriingi dengan paduan suara oleh sekolompok penarilaki-laki yang berjumlah ± 70 orang.Tari kecak berasal dari tarian sacral yang sering disebut tari Sang Hyang yaitu tarian yang dipertunjukan hanya untuk waktu-waktu tertentu pada saat upacara keagamaan. Pada tari ang Sang Hyang, penari yang sedang kemasukan roh akan berkomunikasi dengan Para Dewa atau para leluhur yang telah disucikan, melalui media para penari tersebut para leluluhur dan para Dewa akan menyampaikan sabdanya. Pada saat kemasukan roh atau kerasukan, para penari sering melakukan tindakan-tindakan yang diluar hal yang biasanya mereka lakukan, seperti melakukan gerakan-gerakan yang sangat berbahaya ataupun mengeluarkan suara-suara yang tidak pernah mereka gunakan sebelumnya.
Berikut adalah beberapa pengertian kesurupan atau kerasukan dari berbagai sumber :
Kesurupan menurut Dr.Dadang Hawari adalah reaksi kejiwaan yang dinamakan reaksi desosiasi. Sebuah reaksi dimana hilangnya kesadaran seseorang yang disebabkan oleh adanya sebuah tekanan secara fisik ataupun mental.
Kerangsukan atau kesurupan adalah sebuah kejadian ketika seseorang berada di alam bawah sadar dari pikiran sendiri. Beberapa orang mengganggap kejadian kesurupan disebabkan karena terjadi kekuatan secara gaib merasuk.
Dalam beberapa tarian bali yang memang disakralkan untuk keperluan keagamaan, fenomena kesurupan memang bukan hal yang baru lagi terjadi karena hampir sangat mudah ditemukan disetiap upacara-upacara besar yang dilakukan umat Hindu di Bali baikitu di pura keluarga ataupun pura-pura umum yang tersebar di Bali. Hal ini tentulah menjadi keunikan tersendiri karena Bali yang dikenal sangat kental dengan budaya tidak pernah terlepas dari Agama Hindu yang merupakan nafas dari setiap budaya yang ada. Apa yang menjadi kebudayaan dimasa lampau pada saat Bali belum berkembang seperti saat ini masih terjaga dan berkembang secara dinamis setiap tahunnya. Demikian pula Tari Kecak yang kemudian dikembangkan pada Tahun 1930’an ini oleh Walter Spies danseniman I WayanLimbak kemudian dikembangkan menjadi sebuah tontonan yang sengaja disiapkan untuk para wisatawan yang mengunjungi Bali pada saar tersebut. Dengan tanpa melepas ajaran-ajaran Agama Hindu yang menjadi roh dari tarian kecak, tari ini kemudian berkembang menjadi sebuah atraksi wisata yang dikomersilkan dengan mengalami beberapa perubahan dan pengembangan dari konsep awalnya sebagai sebuah tarian sacral (Sang Hyang).
Saat ini pertunjukan tari kecak dapat dengan mudah ditemukan diberbagi daerah di Bali termasuk juga sering dipertunjukan dalm event-event tertentu yang diselengarakan oleh hotel maupun industry pariwisata lain yang ada di Bali. Tarian yang melibatkan ± 100 orang penari ini mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi calon wisatawan yang akan berlibur ke Bali. Pertunjukan tari kecak yang paling terkenal dan paling diminati oleh para wisatawan saat ini terdapat di Pura Uluwatu, Bali. Pura yang terletak diujung selatan Pulau Bali tersebut memiliki atraksi wisata khusus yang sengaja dikembangkan untuk melengkapi keberadaan tempat tujuan wisata Pura Uluwatu yang selalu ramai di kunjungi oleh para wisatawan. Dengan menggunakan setting panggung terbuka dan pemandangan alam disekitar tebing Pura Uluwatu, wisatawan akan disuguhi oleh pertunjukan seni tari Bali yang memukau ditambah oleh suasana yang begitu romantic oleh sunset yang sekaligus dapat dinikmati sambil menonton Tari Kecak Uluwatu.